Pengalaman Seni Awal Mula Mengenal Mural Jalanan

 





    Berawal pada saat tahun 2015 tepatnya disaat saya baru menginjak bangku kelas 2 SMP, saya mengenal dunia mural jalanan ini. Pada awalnya saya tidak langsung terjun untuk mural di tembok, melainkan dulu saya suka menggambar sketch nama sendiri atau nickname saya di buku sketch book pembelian orang tua saya. Seiring dengan kegemaran saya menggambar di sketch book inilah banyak teman-teman saya yang mengetahui kalau saya bisa membuat tulisan nama menjadi menarik dengan font grafity style, alhasil setelah teman-teman saya mengetahui kemampuan saya itu banyak sekali yang meminta saya untuk mengambarkan namanya dengan grafity font tersebut di kertas selembar. Saya banyak menerima permintaan seperti itu di saat saya masih di bangku SMP, saat itu sekali saya menggambar nama mereka gambar saya dihargai mulai dari 2 ribu sampai 10 ribu rupiah pergambar. Banyak sekali request teman-teman saya dalam setiap gambarnya dikarenakan disesuaikan dengan kebutuhan mereka masing-masing, sering kali mereka minta dibuatkan tulisan untuk kado ulang tahun atau sekedar pamer di bbm mesangger saat itu.

    Dan disaat saya semester 2 di kelas 2 SMP, banyak dari teman-teman saya khususnya yang pria tertarik dengan seni menggambar grafity ini. Dari situ kita sering sharing tentang berbagai font yang sedang ramai digunakan saat itu, dan kita juga membuat nickname kita untuk alter ego didalam dunia mural ini. Pada saat itu juga kami mengenal tokoh-tokoh seniman yang sudah lama menekuni kegiatan ini sebagai inspirasi dalam setiap karyanya, salah satu komunitas terbesar di jakarta saat ini untuk dunia mural sendiri yaitu Gardu House. 

    Di gardu house sendiri juga banyak menaungi berbagai seniman jalanan, tidak dari jakarta saja. tapi banyak seniman luar jakarta yang gabung dalam komunitas ini. Gardu House sendiri sering mengadakan event mural untuk para seniman untuk menuangkan karyanya, dan tidak hanya acara mural saja terkadang eventnya digabung dengan komunitas yang lain juga, jadi kita bisa memperluas relasi kita lebih banyak lagi disana.

    Semenjak saya mengenal komunitas Gardu House saya bersama teman-teman membuat perkumpulan kecil dengan nama crew untuk lebih aktif lagi dalam dunia mural ini, ditahun 2015 akhir saya memutuskan untuk membuat karya saya pertama kali di tembok. Ditahun 2015 ini pertama kali saya berpindah media yang awalnya hanya menggunakan pensil dan kertas menjadi kuas dan cat. Awalnya sangat sulit berpindah media seperti itu dan tidak mudah, tapi setelah beberapa kali percobaan akhirnya saya terbiasa dan tertarik untuk membuatnya lebih banyak lagi.

    Dibawah ini beberapa dokumentasi saya ketika mural di tembok yang masih tersisa di handphone saya.





Muhammad Geri Dimas Pratama

202046500104

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Literatur Tentang Visual Branding

SEMIOTIKA PADA KARIKATUR COVER MAJALAH

Pengkajian objek desain menggunakan teori semiotika