Analisis Literatur Tentang Visual Branding
Jurnal Visual Branding : A Guide To Designing Visual
Identity oleh Ly Dang memberikan pandangan tentang dasar-dasar visual branding
dan memberikan panduan tentang bagaimana cara untuk merancang identitas visual.
Pejelasan mengenai merk hingga perancangan logo dibahas didalam jurnal ini,
dimulai dari riset terhadap perusahaan, brainstorming
ide besar, visualisasi ide, dan mengembangkan seluruh visual dari ide yang
tercipta. Didalam jurnal ini membahas tentang visual branding dari salah satu
brand terkenal yaitu Starbucks Coffee, di jurnal ini menjelaskan cara Starbucks
Coffee membranding usahanya. Mulai dari desain logo hingga gerakan visual
branding yang cerdas dan strategis. Contohnya ketika kita membeli coffee di
Starbucks pastinya sang barista akan menanyakan nama sang pembeli dan menuliskannya
di dalam cup coffee yang akan di minum nantinya, sang barista akan dengan
sengaja salah menuliskan nama yang dieja oleh si sang pembeli ke dalam cup
coffeenya. Yang menjadikan ini lelucon dan secara tidak langsung sang pembeli
akan memfoto cup coffee yang bertuliskan nama ejaan yang salah itu dan di
upload ke sosial media untuk di bagikan ke teman-temannya, dari sini Starbucks
Coffee secara tidak langsung sudah mendapatkan promosi gratis dari setiap pembeli
yang mengupload pesanannya ke sosial media.
Jurnal Visual Branding In
Graphic Design oleh Leslie E. Kirk memberikan pandangan tentang pentingnya merk
dalam suatu brand, di jurnal ini lebih membahas tentang aspek-aspek penting di
dalam suatu logo yang masih termasuk bagian dari sebuah merk. Mulai dari
komposisi yang merupakan salah satu topik terluas di dalam bagian dari branding,
ada berbagai macam elemen di dalam komposisi ini mulai dari garis, warna, bentuk, kesatuan,
keseimbangan, skala, kontras, dan perspektif. Apapun yang bentuknya
visual semua dapat di analisis sebagai pesan dan perasaan yang menjadikannya
semakin menawan.
Di dalam
jurnal ini juga membahas warna yang tanpa kita sadari kita memproses warna sebagai
emosi dan pengalaman. Meskipun bentuk suatu objek adalah hal pertama yang
diproses, warna dikenali bahkan sebelum otak mencatat isinya (Wheeler 2011, 128)
Tiphographi
juga merupakan hal yang penting di dalam jurnal ini, karena sebagai seorang
desainer memilih jenis huruf yang efektif merupakan bagian besar dari
keberhasilan atau kegagalan di dalam suatu project. Disini desainer harus
memahami jenis huruf seperti erif, sans-serif, ukuran, berat, kurva, ritme,
descenders, ascenders, kapitalisasi, leading, panjang garis, kerning, tracking,
angka, simbol, keterbacaan, keterbacaan, keselarasan, dan penekanan. Supaya
nantinya paham seberapa berpengaruhnya tiphographi yang digunakan untuk sebuah
logo nantinya.
Buku
Visual Branding A Rhetorical And Historical Analisis oleh Edward F. McQuarrie
dan Barbara J. Phillips memberikan pandangan tentang konsep psikologi yang
mendominasi di dalam visual branding. Visual branding harus bisa melampaui psikologi
murni dari setiap penerimanya.
Di dalam buku ini terdapat studi kasus berupa iklan sabun deterjen yang Bernama tide. Psikologi menjelaskan bahwa sabun deterjen cucian merupakan sebuah produk dengan keterlibatan yang rendah, jadi nantinya calon konsumen akan meminimalkan dalam pemilihannya mereka akan memutuskan merk mana yang akan dibeli. Maka dari situ iklan ini hanya ditampilkan secara periferal dan diproses secara heuristik. Karena seorang konsumen akan menikmati warna-warna cantik untuk sesaat, dan kemudian akan melekatkan perasaan positif pada merk yang di iklankan tersebut.
Buku Visual Identity and Branding For The Arts Oleh Emily King memberikan pandangan tentang penerapan visual branding sebagai identitas pilihan organisasi di dalam industri budaya internasional. Budaya tidak hanya menggambarkan tentang aktivitas dan karya-karya yang dihasilkan, tetapi juga dapat digambarkan sebagai perilaku sosial yang dikumpulkan dari pengalaman-pengalaman umum seperti dalam seni, kepercayaan, institusi, dan manifestasi dari pemikiran manusia. Ini nantinya berhubungan dengan sikap, kebiasaan, dan perilaku yang mempengaruhinya. Seperti halnya pada pakaian, semua dari kita membutuhkan pakaian. Tetapi kita tidak secara khusus membutuhkan pakaian dengan warna, ornament, ataupun pola. Bagian dari itu semua adalah budaya, produk seni dan desain dapat dipandang sebagai budaya karena kita tidak hanya membutuhkan sebagai fisik, tapi kita juga mendambakannya secara intelektual.
Buku Brands and Branding oleh
Rita Clifton memberikan pandangan seberapa penting branding dan nilai branding
itu sendiri. Rita menjelaskan, branding dari sebuah merk dapat menciptakan
kesan yang tak terhapuskan dan merupakan salah satu dari asset bisnis dari
sebuah perusahaan. Buku Brand and Brandings ini bertujuan untuk memberikan
pemahaman yang lebih baik tentang peran dan pentingnya merk, serta memperluas
wawasan tentang bagaimana seseorang membangun dan mempertahankan merk suatu
perusahaan yang sukses.
Komentar
Posting Komentar