Pengkajian objek desain menggunakan teori semiotika

Objek kajian seni rupa yang saya bahas disini adalah tentang desain koran tempo yang mempunyai banyak tanda-tanda yang bisa kita amati menggunakan teori semiotika. Koran tempo sangat terkenal sekali dengan beritanya yang mengkritik lewat-lewat desain-desain yang unik dan banyak elemen-elemen desain di dalamnya. Seringnya kita menemui desain koran tempo dengan menggunakan jenis desain karikatur yang memuat tokoh tertentu yang dibahas di dalam beritanya. Mulai dari kasus yang sedang ramai dibicarakan hingga masalah-masalah yang terjadi di negara, semisal pejabat yang ketauan korupsi dan sebagainya.
Disini saya akan menganalisis objek desain koran tempo dengan teori pendekatan sosial politik yang dikemas menggunakan desain kartun-kartun dengan pembahasan politik yang sangat kritis yang sedang hangat dibicarakan masyarakat sosial. Didalam desain kartun tempo sendiri juga menghadirkan banyak sekali opini-opini masyarakat yang sedang beredar di sosial media, dengan desainnya yang nyentrik dan bahsanya yang kritis kita bisa menyimpulkan maksud desain tersebut dengan pemikiran kita. Mungkin di dalam desain kartun koran tempo ini menganut berbagai macam isu politik yang dibahasa secara kritis, tapi koran tempo menghadirkan desain yang unik dengan humor di dalamnya, sehingga pembaca bisa dapat pesannya, bisa beropini, dan juga bisa mendapat humor dari desain kartun yang di terbitkan koran tempo tersebut.
Secara visual Kartun Majalah Tempo sangat menarik untuk dibongkar karena tanda-tanda yang dihadirkan sangat kuat mencerminkan realitas kehidupan sosial politik masyarakat Indonesia. Pesan-pesan yang dihadirkan melalui kombinasi gambar dan kata juga menarik untuk diungkap karena; pertama, kartun pada Majalah Tempo dikenal kritis, Majalah Tempo yang merupakan Majalah dengan sasaran pembacanya adalah kalangan kelas menengah yang diandaikan juga sebagai pembaca yang kritis.

Teori yang digunakan dalam pembahasan ini adalah dengan teori semiotika, yang dimana teori semiotika itu sendiri berurusan dengan segala sesuatu yang bisa dipandang sebagai tanda. Sebuah tanda adalah segala sesuatu yang dapat dipakai mengganti sesuatu yang lain secara signifikan.
semiotika sebagai metode kajian kedalam berbagai cabang keilmuan ini dimungkinkan karena ada kecendrungan untuk memandang sebagai bagian wacana sosial sebagai fenomena bahasa. Berdasarkan pandangan semiotika, bila seluruh praktik sosial dapat dianggap sebagai fenomena bahasa, maka semuanya dapat juga dipandang sebagai tanda. Hal ini dimungkinkan karena luasnya pengertian tanda itu sendiri.

jadi kesimpulannya kartun yang terdapat di dalam koran tempo ini menjadi narasi yang mengkritisi kasus-kasus politik yang sedang ramai di bicarakan masyrakat. Kritik ini bertujuan tidak saja menggambarkan peristiwa, namun juga mengharapkan ada sebuah perbaikan. Kasus korupsi menjadi kasus yang selalu berulang terjadi dan perlu perbaikan sedini mungkin dari peristiwa yang dikritisi. Teks visual menghadirkan figur manusia maupun tokoh politik dengan situasinya tersendiri yang menggambarkan sebuah peristiwa. Narasi-narasi yang ditunjukan oleh teks visual dan teks verbal dapat dimaknai secara denotasi dan konotasi. Secara denotasi, kartun-kartun Majalah Tempo mengahdirkan figur manusia yang yang ingin diberitakan menjadi objek kartun didalam koran tempo ini, mulai dari masyrakat sosial hingga politisi. Secara konotasi dimaknai sebagai kritik-kritik yang ibjeknya adalah bahasan tentang kasus yang sedang ramai dibicarakan di masyrakat, contohnya seperti kasus politisi. Banyak kehadiran politisi di satu sisi dilihat sangat mengganggu karena orasi-orasinya dalam kampanye di televisi dianggap tidak memiliki arti, kehilangan kepercayaan publik. Di sisi lain ada banyak politisi yang terjerat kasus kosrupsi. Alihalih para politisi menyerukan anti korupsi, malah banyak petinggi partai politik yang terjerat kasus korupsi. Kartun Majalah Tempo hadir tidak saja untuk menunjukan tragedi dalam komedi, namun juga mengharapkan adanya perbaikan untuk lebih baik lagi kedapannya.

Dari jurnal pendekatan semiotika ini banyak sekali yang bisa diteliti untuk kedepannya, salah satunya adalah kehidupan di masyarakat yang memiliki banyak sekali tanda-tandanya. Dengan teori semiotika ini kita bisa menjabarkan maksud dari tanda-tanda tersebut mulai dari denotasi hingga konotasinya, supaya kita bisa mengeerti apa yang sebenarnya yang dimaksud dari tanda-tanda tersebut sehingga kita tidak salah presepsi atau salah menafsirkan nantinya. Terima kasih

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Literatur Tentang Visual Branding

SEMIOTIKA PADA KARIKATUR COVER MAJALAH